Friday, January 15, 2016

Alasan Orgasme Berubah Seiring Penuaan


Alasan Orgasme Berubah Seiring Penuaan



PRIA pasti akan sampai tahap di mana mereka menjadi keriput dan berpenyakit, seiring penuaan. Penuaan juga mempengaruhi orgasme, menurut Darius Paduch, MD, PhD, seorang profesor urologi dan kedokteran reproduksi di Weill Cornell Medicine.

Berikut adalah beberapa hal yang patut disalahkan dari penuaan tubuh Anda yang mempengaruhi orgasme, sehingga menhalangi kepuasan seksual sampai beberapa dekade ke depan. Berikut seperti dilansir dari Menshealth, Sabtu (16/1/2016).

Kadar testosteron yang turun

"Testosteron penting untuk mendukung orgasme," kata Dr Paduch. Namun semakin tua usia Anda, maka akan semakin turun kadar testosteron Anda, menurut sebuah studi dalam jurnal Andrology. Penelitian Eropa Male Aging studi menunjukkan bahwa testosteron rendah akan menurunkan kemungkinan ereksi di pagi hari serta disfungsi ereksi.

Dengan berkurangnya testosteron Anda, air mani Anda juga akan menurun. Perubahan terkait dengan penuaan lainnya dalam sel yang mempengaruhi produksi sperma juga mungkin memainkan peran, kata peneliti. "Volume ejakulasi dapat mempengaruhi fungsi orgasme pada beberapa pria," kata Dr Paduch.

Badan bapak-bapak Anda

"Orang-orang yang mengalami obesitas akan banyak mengubah testosteron menjadi estradiol atau sejenis hormon estrogen pada wanita,” kata Dr Paduch. Keadaan tersebut tidak bagus untuk gairah seksual Anda.

Sebuah penelitian terbaru di Journal of Andrologi Asia menemukan bahwa kelebihan estradiol menghambat ereksi dengan menghalangi relaksasi otot polos di Mr P Anda. Penelitian dari Rutgers University juga menunjukkan bahwa orang gemuk akan kurang kepuasan seksualnya.

Masalah kesehatan lainnya

Masalah orgasme seringkali dapat menunjukkan masalah di tempat lain. "Banyak dari pria yang saya temui dengan perubahan mendadak dalam fungsi seksual, baik karena penurunan sensasi orgasme atau sensitivitas Mr P, sepertiganya didiagnosa dengan diabetes," kata Dr Paduch.

Diabetes dapat merusak saraf, mengurangi kemampuan Anda untuk merasakan gesekan saat seks. Anda juga bisa mengalami penurunan dopamin, zat kimia otak yang kuat yang memainkan peran kunci dalam sensasi orgasme.

0 comments:

Post a Comment